Setelah kurang lebih 10 tahun lamanya nggak menyambangi kota Pemalang – Jawa Tengah, akhirnya Sabtu, 23 Januari 2016 kemarin Slank (minus Abdee) melepas rindu warga masyarakat beserta Slankers Pemalang dan sekitarnya dengan tampil di acara peringatan HUT Pemalang ke-441.
Sebelum Slank naik panggung, Bunda Iffet lebih dulu memberi nasihat kepada Slankers yang memajang bendera raksasa di depan panggung Slank. Berikut petikan ucapan Bunda, “Anak-anakku sekalian, kalian harus mengerti bahwa arti korupsi itu bukan cuma nyolong uang aja.. Tapi nyolong kesempatan orang yang mau nonton di belakang, ketutupan bendera kalian itu namanya juga korupsi!”.
Setelah bendera raksasa yang dipamerkan di depan panggung turun, Slank yang berkolaborasi bersama Ki Ageng Ganjur mengawali aksinya di Pemalang dengan memainkan lagu Virus. Di setiap jeda penampilan Slank, Zastrouw Al Ngatawi mengambil alih panggung dengan menerjemahkan makna di balik lagu-lagu yang dibawakan Slank.
Beberapa lagu terbaru dari album reStart Hati Slank juga turut dimainkan di atas panggung HUT Pemalang yang berdiri di Alun-Alun Pemalang, mulai dari When You’re Feeling Lonely, Halal dan ngeSlank Rame Rame.
Dalam kesempatan ini, Slank juga mengajak Bupati Pemalang untuk nyanyi bareng lagu Ku Tak Bisa. Sebagai penutup, lagu Kamu Harus Pulang disusul ngeSlank Rame Rame pun dibawakan Slank di atas panggung HUT Pemalang ke-411. Terima kasih untuk semua yang sudah ikutan ngeSlank Rame Rame dan selamat ulang tahun Kabupaten Pemalang!
Sangat disayangkan, di konser Slank kali ini masih ada saja Slankers yang belum memahami arti dari kata PLUR4LL (Peace Love Unity Respect For All). Sehingga, bendera ukuran raksasa kembali berdiri di depan panggung yang tentunya sangat mengganggu karena menghalangi pandangan Slankers/penonton konser di bagian belakang yang juga berkeinginan untuk nonton Slank. Padahal, kelakuan seperti ini justru bertolak belakang dengan makna dari kata respect yang berarti saling menghargai. Memamerkan bendera raksasa di depan panggung Slank, tidak menjadi sebuah kebanggaan untuk Slank atau Slankers lainnya. Hal ini justru terkesan sangat norak, alay & tidak mewakili jiwa Slankers sejati yang mengerti dan memahami arti dari PLUR4LL. Semoga di konser-konser Slank mendatang tidak ada lagi pengibaran bendera ukuran raksasa di depan panggung Slank.
Makasih buat semua yang udah ikutan ngaji bareng #SlankDiPemalang malam ini! pic.twitter.com/y183hjgKcg
— Slank Band (@slankdotcom) January 23, 2016
Photos: Wahyu Budiarto
Words: RenkaStres