Home

Dari Slank Untuk Slanker

ngeSlank Rame Rame Di HUT #Slank31th

No Comments #SlankDiary

Deru mesin pesawat terbang, terdengar begitu bising kala bus pengangkut rombongan Slank memasuki area bandara Husein Sastranegara – Bandung, Jawa Barat yang jadi akses menuju belakang panggung konser HUT Slank ke-31. Menyaksikan pemandangan luar biasa itu, kelima personil Slank yang ditemani anak istrinya masing-masing pun semakin bersemangat untuk ngeSlank Rame Rame di konser HUT #Slank31th.

Nuansa ngIndonesia juga semakin terasa begitu terlihat sebuah pesawat terbang jenis amfibi yang dikenal dengan nama Albatros, terparkir di belakang panggung Slank. Rintik hujan yang menyegarkan juga semakin membalut dinginnya malam kota Bandung, sama sekali nggak memadamkan semangat Slankers yang hadir langsung dengan membeli tiket masuk seharga Rp.50ribu.

Usai berdoa demi kelancaran acara, Kaka, Bim2x, Ivanka, Abdee & Ridho langsung naik ke panggung yang nggak terlindung atap dan membawakan lagu pembuka yang mengisahkan tentang Slank yang akan terus berkarya tanpa kenal usia, yakni lagu Slank Nggak Ada Matinya, disusul serangkaian lagu penyemangat Slankers. Dari balik drum, Bim2x mengajak Slankers yang selalu setia dengan Slank untuk bersama-sama menyebarkan virus perdamaian lewat PLUR yang sudah seharusnya diterapkan dalam hidup setiap Slankers dan kini jadi “PLUR4LL” yang berarti PLUR untuk semua.

Kegalauan remaja Indonesia dalam kehidupan pribadi, seakan nggak ada berubahnya. Hal ini terbukti dengan masih ngepas-nya lagu Slank yang berkisah soal kesimpangan sosial & prostitusi pelajar yang diciptakan tahun 1983 berjudul Jinna (Belasan Dalam Pelarian) yang dimainkan Slank bersama Sistha Anindya peniup saxophone yang sempat mengalami “kesalahan teknis” kala nge-lead di lagu dari album Minoritas itu. Bukan hanya tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari, kekhawatiran Slank terhadap sikap remaja yang gemar asal bicara di social media, juga diungkapkan lewat lagu Tong Kosong di atas panggung konser HUT Slank 31th.

Hari ulang tahun Slank kali ini yakni 26 Desember 2014 juga bertepatan dengan peringatan 10 tahun bancana tsunami Aceh. Selain itu, tahun ini Indonesia juga menangis lagi gara-gara baru saja terjadi sebuah musibah di Bandung Selatan yakni bancana banjir. Sambil menundukkan kepala, Slank bersama Sankers yang hadir pun menghaturkan doa bagi saudara-saudara yang terkena musibah, juga menyisihkan hasil penjualan tiket untuk disumbangkan kepada mereka yang jadi korban bencana sebagai wujud sikap penuh solidaritas. Slank pun membawakan lagu Solidaritas dari album Slankissme, karena walau kita menangis lihat hari ini, tapi tetap harus tersenyum menatap masa depan.

 

 

Pola hidup sederhana, apa adanya dengan kejujuran merupakan sebuah komposisi tepat untuk menghindari korupsi yang kian memiskinkan Indonesia. Lewat lagu Seperti Para Koruptor, Slank pun menyebarkan virus anti korupsi di atas panggung ngeSlank Rame Rame HUT Slank 31, lalu dilanjut sebuah lagu yang jadi cambuk agar remaja Indonesia terlebih Slankers supaya nggak lagi menyalahgunakan narkoba, berjudul Samber Gledex. Sekedar informasi, saat ini Slank telah ditunjuk sebagai Duta Anti Narkoba oleh BNN (Badan Narkotika Nasional) yang terus berjuang memerangi barang haram.

Selepas itu, Bim2x beranjak dari drum-nya untuk memainkan gitar, membawakan lagu yang sangat cocok jadi nasihat bijak agar kita bisa open mind dan mampu menghadapi globalisasi yang nggak lama lagi menghampiri. Bim2x menyanyikan lagu Indonesiakan Una, ditemani sang buah hati yakni Mezzaluna dan Tallulah bersama Bunda Iffet, ibunda tercinta.

Di hari jadinya yang ke-31, Slank juga mendapat surprise dari anak-anaknya yang menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun, hasil convert lagu Resolusi Tahun Baru dalam screen yang terpampang di sekitar panggung. Slank juga menggelar syukuran dengan meniup lilin, serta memotong kue ulang tahun dengan iringan lagu Happy Birthday yang dinyanyikan puluhan ribu Slankers yang memadati Lapangan Udara Husein Sastranegara Bandung. Bersama anak-anaknya, Slank juga menyanyikan lagu Kupu Biru  juga ditemani Poppy Sovia. Setelah itu, Slank melanjutkan penampilannya dengan membawakan lagu yang berisi impian terbesar Slank yang pasti jadi nyata, yakni Pulau Biru.

Di tahun ke-31 Slank juga mendapat kebanggaan tersendiri dengan terpilihnya seorang Slankers yakni pak Joko Widodo, menjadi Presiden Republik Indonesia. Guna mengiringi pemerintahan pak Jokowi, Slank membawakan lagu Orkes Sakit Hati yang dapat menjadi pengingat agar beliau senantiasa menjaga tanggung jawab terhadap janji-janjinya. Keutuhan Slank hingga saat ini juga nggak lepas dari peran kaum wanita. Bersama pemain biola wanita bernama Mia Ismi, Slank pun menyanyikan lagu #1 dari album Virus yang di tengahnya terdapat pembacaan puisi oleh Bunda Iffet.

Di atas panggung #Slank31th, Slank juga mengajak Slankers untuk mulai merevolusi mental demi kemajuan Bangsa. Bersama Oppie Andaresta, Slank membawakan lagu pemersatu dari d’Rumah Harmoni berjudul Salam 3 Jari dan Hijrah. Setelah sebelumnya menyanyikan lagu yang jadi harapan saat ini, yakni Indonesia WOW!. Masih dengan Oppie dan 2 musisi wanita pemain saxophone juga biola yang setia di atas panggung, Slank melanjutkan penampilannya membawakan lagu Terlalu Manis dilanjut Ku Tak Bisa bersama Tata Janeeta. Secara khusus, Slank juga memperkenalkan lagu terbaru yang akan masuk ke album 21 Slank yang berjudul ngeSlank Rame Rame dengan selipan video orasi singkat Presiden Indonesia, yakni Joko Widodo.

Konser HUT 31th SLANK – ngeSlank Rame Rame, ditutup dengan kemeriahan lagu Kamu Harus Pulang dengan absen Slankers di unjungnya dan semua artis yang naik ke atas panggung Slank. Terima kasih Tuhan karena telah memberi kesempatan untuk Slank terus berkarya dan memberikan yang terbaik untuk Slankers, terima kasih juga untuk semua yang sudah hadir dan terlibat dalam kelancaran dan kesuksesan konser HUT Slank 31th yang nggak bisa disebutkan satu-satu. Nantikan penayangan konser #Slank31th di Rajawali Tv yang jadwalnya akan di-share di akun social media Slank.

 

 

All photo by Wahyu Budiarto