Seperti yang telah kita tahu, dalam Album Kompilasi Sinar Kebersamaan Vol.2 yang diluncurkan Media Hati (unit usaha dari PPA Daarul) beberapa waktu lalu dimana Slank menyumbangkan lagu Sedekah, semua musisi yang terlibat dalam album tersebut berkomitmen untuk menyedekahkan seluruh royalty yang didapat dari lagu mereka dalam aplikasi ini untuk membangun Rumah Tahfidz PPPA Daarul Qur’an untuk Slankers. Alhamdulillah, saat ini telah dibangun dan sedang berjalan kegiatan menghafal Al Qur’an di Rumah Tahfidz Slankers bertempat di jalan Potlot 14 markas Slank. Berikut kita simak kisah Slankers yang mengikuti kegiatan menghafal Al Qur’an di Rumah Tahfidz Slankers.
Ustadz Yusuf Mansur, Al Qur’an itu mudah dibaca dan dihafal oleh siapa saja, asal ada kemauan untuk itu. Ia mencontohkan, komunitas fans grup band Slank belakangan ini mulai aktif mengaji Qur’an, menyusul kerjasama PPPA Daarul Qur’an dengan Slank untuk mendirikan Rumah Tahfidz Qur’an.
“Kini setiap malam minggu tuh gak hanya genjreng gitar yang terdengar di Gang Potlot, tapi juga lantunan Slankers yang lagi membaca Al Qur’an,” ungkap Yusuf Mansur menyebut kegiatan Rumah Tahfidz di markas besar Slank di Gang Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Hal tersebut ia kemukakan saat memberi sambutan pada pembukaan Konferensi Internasional Tahfidz Qur’an di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Ketapang, Tangerang, Senin (30/9).
Ketua Pembina Yayasan Daarul Qur’an itu juga menuturkan, salah satu ”dream” Daarul Qur’an adalah mewujudkan Indonesia yang dipimpin oleh Penghafal Al Qur’an. ”Kita punya mimpi besar untuk mencetak presiden yang Hafidz Qur’an, juga menteri, panglima militer, dan para pemimpin lainnya yang penghafal Al Qur’an, sehingga Indonesia akan lebih baik lagi,” katanya bersemangat.
Karena itu, PPPA Daarul Qur’an terus berusaha sekuat tenaga dan mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk mengajak Indonesia menghafal Al Qur’an.
“Sebetulnya menghafal Al Qur’an gampang, gak susah. Yang penting kita memiliki kemauan untuk benar-benar menjadi penghafal Al Qur’an,” Pengasuh Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an menegaskan.
Kemudahan itu dibuktikan dengan metode One Day One Ayat yang diterapkan Daarul Qur’an selama ini. Selain santri Pesantren dan Rumah Tahfidz Daarul Qur’an, banyak angggota masyarakat awam yang akhirnya mampu menghafal Al Qur’an melalui metode sehari-seayat tersebut.
“Al Qur’an diturunkan buat semua manusia. Bukan hanya para santri yang mondok di pesantren aja. Sekarang tinggal bagaimana kita memiliki kemauan aja,” Ustadz Yusuf Mansur menggarisbawahi.
Sumber berita http://www.pppa.or.id