Keesokan harinya atau 18 Maret 2012, Slank kembali melanjutkan ‘Perjalanan Spiritual’ bersama Kelompok musik religi Ki Ageng Ganjur, pimpinan Dr. Al-Zastrouw Ngatawi. Masih diregional Jawa Timur, kota berikutnya yang menjadi tujuan Slank adalah kota yang terkenal dengan buah Apelnya yaitu kota Malang. Kali ini Slank bersilaturahmi ke Pondok Pesantren As Shidiqi Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur untuk menggelar dialog budaya bersama para Santri Ponpes tersebut, dengan tema “Slank dan Ki Ageng Ganjur ke Pesantren dan Program deradikalisasi pondok pesantren serta pengembangan kawasan lingkungan melalui budaya.”
Setelah Pimpinan Pondok pesantren As Shidiqi Lawang memperkenalkan diri kepada para personil Slank, beliau pun memberikan kopiah/peci dan memakaikannya kepada para personil Slank secara simbolis. Selanjutnya Dr.Al-Zastrouw Ngatawi memberikan taksiyahnya, dan Kaka juga berbagi cerita kepada para Santri dan Santriwati Ponpes As Shidiqi Lawang. Setelah kegiatan dialog bersama selesai, para personil Slank terlebih dahulu mendirikan Shalat Zuhur dan makan siang lesehan di Pesantren As Shidiqi bersama para Santri. Berbeda dengan kota sebelumnya, untuk di kota Malang Slank tampil siang hari di Lapangan Cengger Ayam, Malang, Jawa Timur. Sebelum tampil menyebarkan Virus dalam perjalanan Spiritual bersama Ki Ageng Ganjur, para personil Slank terlebih dahulu menemui para pemenang voting Xtraligi di belakang panggung.
Slank membuka konser dengan lagu yang diambil dari album OST.Get Married dan merupakan lagu favorit Ustadz Jefri Al-Buchori, yakni lagu Kuil Cinta. Slankers Malang memang cinta damai, terbukti dengan sama sekali tidak terjadi kericuhan. Meski matahari diatas kepala yang panasnya seakan membakar, namun hati dan pikiran Slankers tetap dingin berkat wejangan dari Dr. Al-Zastrouw.
Untuk Konser kali ini, terlihat bukan hanya Slankers yang hadir memenuhi Lapangan Cengger Ayam, Malang. Para pendukung AREMA yang merupakan tim sepakbola kota Malang atau yang biasa disebut Aremania juga berdatangan untuk menyaksikan konser Xtraligi 2012 perjalanan spiritual Slank dan Ki Ageng Ganjur ini. Berhubung konser digelar siang menjelang sore hari, maka ketika adzan Ashar berkumandang Slank pun break sejenak. Setelah itu acara dilanjutkan dengan kolaborasi Slank dan Grup musik religi Ki Ageng Ganjur yang memainkan alat musik tradisional yakni Gamelan, dan Konser Xtraligi dikota kedua ini pun ditutup dengan bershalawat bersama.