I SLANK U the Journey Of The Blue Island memang konser Slank yang benar – benar istimewa. Banyak sekali hal yang belum pernah terlihat di konser Slank lainnya, dapat disaksikan di Konser I SLANK U the Journey Of The Blue Islandv hasil kerjasama dengan MAM Live ini.
Sesuatu yang hanya dapat dilihat di Konser I SLANK U the Journey Of The Blue Island yang paling pertama adalah Memorabilia Slank yang terdapat di lobby hotel Ritz Carlton Pacific Place. Di sini Slankers bisa melihat sendiri beragam Piala, Piagam, dan Penghargaan yang pernah diraih Slank. Serta tumpukan barang – barang kesayangan para personil Slank. Hanya di Konser I SLANK U the Journey Of The Blue Island, antrian para penonton konser Slank berbeda dari biasanya. Kalau biasanya yang sering terlihat adalah rombongan Slankers yang berdandan slenge’an dengan membawa bendera dan mengenakan atribut Slank lainnya, dalam antrian di Lobby Hotel Ritz Carlton PP, Jakarta Slankers yang hadir terlihat lebih banyak yang berpakaian rapi. Dari mulai Slankers yang menggunakan Kemeja dan Celana bahan, sampai wanita yang menggunakan sepatu hak tinggi bisa ditemukan di antrian Konser I SLANK U the Journey Of The Blue Island kemarin. Memasuki area tempat dilangsungkannya Konser I SLANK U The Journey Of The Blue Island, kembali terlihat suasana yang berbeda. Diungkapkan langsung oleh Bang Denny Slank record yang juga merupakan mantan personil Slank, “Pertama kalinya dalam sejarah Slank manggung, gak ada barikade penghalang di depan panggung.!!” ucap Bang Denny.
Memang benar, dalam Konser I SLANK U the Journey Of The Blue Island hampir tidak ada jarak antara Slank dan Slankers. Bahkan ketika naik panggung, para personil Slank melewati para Slankers yang berada di tribun Festival. Kaka yang mengakui kalau pada awalnya Slank sendiri pesimis konser ini akan ramai didatangi para Slankers, pada akhirnya merasa sangat senang begitu melihat apa yang terjadi. Slankers yang datang ternyata bejumlah ribuan. Dari tribun kelas festival, VVIP, hingga Diamond yang disediakan semuanya penuh terisi. Namun Kaka tetap enjoy berinteraksi dengan para Slankers sambil membawa gelas berisi kopi ke atas panggung yang sesekali diminumnya. Berbeda dari biasanya, meski bernyanyi dan berjingkrak bersama di setiap lagu yang dibawakan Slank di Konser I SLANK U The Journey Of The Blue Island, namun sama sekali tidak terdengar teriakan Slankers yang meminta semprotan air untuk menenangkan suasana.
For Some Info : Dari sekian ribu Slankers yang hadir, terlihat salah seorang Ibu muda yang begitu antusias menyaksikan penampilan Slank. Mungkin karena rindu sudah lama sekali tidak menyaksikan Konser Slank secara live, demi Konser I SLANK U The Journey Of The Blue Island ini, Ibu tersebut rela membawa anaknya yang digendong sepanjang konser berlangsung.
Deretan lagu yang dimainkan pada Jumat malam juga sangat berbeda dari biasanya. Selain diiringi musik orkestra, beberapa lagu dimainkan Slank secara akustik. Seperti lagu ‘Poppies Lane Memories’, ‘Reaksi’, dan ‘Maafkan’, dimana pada dua lagu terakhir Slank berkolaborasi dengan kartika Jahja, dan Dira Sugandi. Pemandangan tidak biasa yang kembali ditampilkan Slank malam itu adalah, ketika Slank akan membawakan lagu dari album ‘999+09 Abu – abu’ yakni ‘Orkes Sakit Hati’. Kaka yang tadinya melepas kaosnya ketika berkolaborasi dengan para wanita muda, pada akhirnya kembali mengenakan pakaian untuk menutupi badan dan menjemput seorang wanita lanjut usia, yakni Titiek Puspa. Kalau biasanya Kaka mengundang salah satu Slanky naik keatas panggung untuk berjoget di jeda lagu ‘Orkes Sakit Hati, kali ini Slank mengajak Eyang Titiek Puspa yang merupakan Musisi 3 Jaman untuk berjoget bersama di lagu tersebut.
Penampilan yang paling eksklusif dan hanya dapat disaksikan di Konser I SLANK U The Journey Of The Blue Island lainnya adalah, ketika Bimbim mengajak para Slankers kembali ke masa lalu dan menghanyutkan semua Slankers yang hadir lewat lagu ‘Bidadari Penyelamat’. Tak hanya itu, setelah menyanyikan lagu yang terdapat di album ‘Minoritas’ tersebut Bimbim merobek celana panjang yang dikenakannya dihadapan ribuan orang yang memadati Ballroom Hotel Ritz Carlton Pasific Place Jakarta. Kemudian dilanjutkan kedatangan Kaka dan dua Bidadari yang membawakan gitar untuk dimainkan mereka berdua. Penampilan yang jarang sekali terjadi, dimana Kaka dan Bimbim menyanyikan lagu yang merupakan lagu Slank yang paling diidamkan para Slankers yang pernah merasakan jerat Narkoba karena ikut – ikutan Slank dulu, yakni ‘Lorong Hitam’. Hanya di Konser I SLANK U The Journey Of The Blue Island pula, Slankers bisa menikmati lagu ‘Anyer 10 Maret’ tak hanya diisi oleh Kaka di vokal, Ridho pada Keyboard, dan Abdee yang mengiringi dengan lead guitarnya. Untuk kali ini Bimbim dan Ivanka juga turut memainkan alat musik mereka di akhir lagu yang menjadi lagu wajib di setiap ultah Kaka tersebut. Seiring dengan apa yang terjadi di Ibu Kota DKI Jakarta yakni kampanye – kampanye yang dilakukan para Calon Gubernur. Maka dalam Konser I SLANK U The Journey Of The Blue Island Slank juga mengadakan Pilkada Kecil. Sayangnya dari semua calon yang disebutkan oleh Kaka, tak satupun dipilih oleh Slankers yang datang. Semuanya teriak bersama – sama, “Gak mungkin, gak mungkin, semua itu terjadi.. Seratus tahun lagi mungkin.!!”
Persembahan terakhir yang paling BEDA, fenomenal, dan hanya dapat disaksikan di Konser I SLANK U The Journey Of The Blue Island adalah, selepas lagu penutup yaitu ‘Kamu Harus Pulang’. Slankers yang datang tidak juga mau untuk beranjak pulang. Semua yang hadir teriak bersama “Kami ingin lagi” dengan bahasa Inggris, namun Slank tak kunjung kembali. Setelah hampir 5 menit berteriak, pada akhirnya Slankers berhasil membujuk Slank untuk kembali naik ke atas panggung. Kaka dengan logo Slank berukuran besar yang disangkutkan di pundaknya, berjalan perlahan ketengah panggung dengan iringan intro lagu dari salah satu lagu fenomenal Slank yang dimainkan Bimbim, Ivanka, Ridho, dan Abdee. Slank pun memainkan lagu ‘Terbunuh Sepi’ sebagai penutup konser yang digelar di Konser I SLANK U The Journey Of The Blue Island dan berhasil membunuh rasa sepi yang hinggap di hati para Slankers Wangi yang datang ke Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta.