Home

Dari Slank Untuk Slanker

Selamatkan Jiwa Selamatkan Diri Prihatin Korban Mudik

No Comments Uncategorized

Masih ingat donk sama lagu ini, “Di kampung di kota orang sibuk pada bisnis.. Banyak yang punya rekening di negri Swiss.. Pembokat sekarang pada modis-modis… Pengemis aja mudik carter bis..” ( Kopi Air Hujan – Alb. Tujuh) Potongan lirik lagu tersebut, tentunya mengingatkan sama tradisi yang biasa dilakukan orang Indonesia menjelang hari raya Idul Fitri, yaitu mudik atau pulang ke kampung halaman.

Tradisi mudik memang kerap dilakukan oleh para perantau yang mencari penghasilan di Kota besar selama kurun waktu satu tahun sekali. Berlandaskan pemikiran yang sama dengan salah satu kawan Slank yang kisahnya dapat didengar di album Tujuh yaitu Jerry (Preman Urban), maksud dan tujuan para perantau tersebut adalah untuk mencari penghasilan yang dianggapnya dapat jauh lebih besar dari apa yang didapatkan di Kota/Desa asalnya. Sementara tujuan mereka kembali ke Kampung halaman adalah untuk melepas rasa rindu setelah beberapa waktu lamanya tidak bertemu keluarga yang ditinggalkan selama merantau.

Banyak cara yang dilakukan oleh para pemudik untuk menempuh perjalanan dari Kota ke Kampung halaman. Mulai dari menumpang kendaraan umum seperti Kereta api, bus, atau pesawat terbang, hingga menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan, semakin banyak para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua miliknya untuk menempuh perjalanan mudik. Namun sayangnya, tradisi mudik dapat dinilai semakin lama semakin memprihatinkan karena semakin tingginya tingkat kecelakaan yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan tahunan tersebut.

Berdasarkan data dari NTMC Polri beberapa waktu yang lalu, hingga tanggal 28 Agustus 2012 kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama kegiatan mudik 2012 tercatat telah mencapai angka 5.233 kasus. Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 980 Jiwa, dan lebih dari 5.000 orang mengalami luka – luka baik ringan maupun berat akibat kecelakaan lalu lintas yang dialami. Menurut para petugas Kepolisian, angka kecelakaan yang bisa dibilang sangat luar biasa tersebut lebih didominasi oleh kecelakaan yang dialami kendaraan roda dua.

Pihak Polri juga menuturkan bahwa angka kecelakaan tersebut disebabkan oleh 28% faktor manusia, 20% faktor alam, 18% faktor kendaraan yang digunakan, dan 15% faktor jalan. Berdasarkan data yang diperoleh dari NTMC Polri tersebut dapat kita ketahui bahwa faktor terbesar kecelakaan lalu lintas adalah kelalaian manusia yang merupakan para pengendara. Penyebab utamanya dikarenakan rasa lelah yang dialami selama berkendara, dan mayoritas para pemudik sepeda motor sangat jarang menggunakan posko – posko yang tempat istirahat yang telah tersedia di sepanjang lintasan mudik. Alasan yang dipakai oleh mereka tak lagi lain adalah karena ingin cepat sampai tujuan.

Dari sini kita dapat memetik pelajaran bahwa segala hal yang dilakukan secara teerburu – buru, tentunya akan berdampak kurang baik. Memang sih siapa yang tahu kalau musibah bakal datang. Tapi setidaknya, kita kan dapat meminimalisir dengan berhati – hati dalam berkendara dan pelan – pelan asal selamat. Mulai dari sekarang, mari kita mulai dari diri sendiri untuk selalu berhati – hati dalam berkendara. Menggunakan perlengkapan berkendara yang sudah SNI (Standar Nasional Indonesia), jangan berkendara dalam keadaan mabuk (terpengaruh minuman keras), dan apabila mengalami kelelahan ketika berkendara, ada baiknya beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga.

Selain kehati-hatian pemudik, kendala kerusakan jalan yang dilintasi para pemudik sudah sepatutnya mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Agar nantinya warga masyarakat tidak lagi beranggapan bahwa pemerintah tidak serius dalam mengatasi permasalahan ini.
Patut diingat juga pesan yang Slank sampaikan di lagu Alon – Alon Asal Kelakon yang berarti perlahan tapi pasti. Ayo simak bareng – bareng video klip lagu yang terdapat di album Slow But Sure tersebut, yang diambil dari kanal Youtube resmi milik Slank (Slanktube) berikut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *